Tambah Adanya Daging Kemendes PDTT Akan Luncurkan Dusun Peternakan Terintegrasi

From Time of the World
Jump to: navigation, search

Sariagri - Kementerian Dusun Pembangunan Wilayah Ketinggal serta Transmigrasi (Kemendes PDTT) rencana luncurkan Program Dusun Peternakan Terintegrasi. Menteri Dusun, Abdul Halim Iskandar menuturkan program itu sebagai cara inovasi untuk tingkatkan ketahanan pangan intinya adanya daging di negeri.

"Status Indonesia dalam Index Ketahanan Pangan Global (Global Food Security Indeks) 2020 alami pengurangan. Sampai status kita jauh di bawah sekian banyak negara tetangga seperti Singapura serta Malaysia. Bahkan juga kita kalah dari Thailand serta Vietnam. Karenanya hadirnya Kampung Peternakan Terintegrasi Berkepanjangan ini jadi salah inovasi supaya ketahanan pangan kita tambah baik," tutur Abdul Halim, Rabu (3/11/2021).

Ia menerangkan status Indonesia dalam GFSI 2020 ada di dalam posisi 65 dari 113 negara. Status Indonesia turun dari tahun awal mulanya yang ada dalam rangking 62. Sementara itu Singapura, Malaysia, Thailand, serta Vietnam semasing di status 20, 43, 51, dan 63.

"Kondisi ini pasti harus jadi perhatian bersama lantaran bagaimana juga kita berpotensi besar buat membentuk ketahanan pangan yang lebih bagus," kata Abdul Halim.

Abdul Halim sebutkan, menurut arti Food and Agriculture Organization (FAO) ada empat pilar ketahanan pangan, adalah terdapatnya, akses atau keterjangkauan baik secara fisik dan ekonomi, utilisasi atau kemajemukan (nutrisi, gizi dan keberagaman) dan kestabilan atau kelangsungan.

"Status Indonesia dalam Global Food Security Indeks memberikan indikasi belum tercukupi satu diantara atau sejumlah pilar dalam ketahanan pangan," kata Abdul Halim.

Menurut Abdul Halim, Presiden Jokowi sudah mengharap dirinya sendiri buat memikir usaha kenaikan ketahanan pangan terpenting tersedianya daging di Indonesia. Lantaran itu, lanjut ia, Presiden memohon supaya sejumlah dana dusun dibagikan untuk program kenaikan ketahanan pangan terpentingnya adanya daging.

"Jadi kami mengikuti arahan itu dengan program Kampung Peternakan Terintegrasi," sibak Abdul Halim.

Abdul Halim mengatakan Kampung Peternakan Terintegrasi adalah prosedur yang menyatukan sejumlah komoditi unit usaha pada satu pasar pada sebuah teritori. Nanti desa-desa yang berpotensi disektor peternakan dapat diciptakan jadi sentral-sentral penyuplai daging baik dari sapi, kambing, sampai ayam. Kecuali diciptakan sebagai pusat peternakan, kampung itu pula ditingkatkan sebagai pusat hortikultura.

"Mengapa Kampung Peternakan Terintegrasi lantaran hulu-hilir pengendalian peternakan ini akan dikendalikan dengan bagus. Proses dari penggemukan sampai pengendalian kotoran ternak mesti dapat memberinya nilai makin. Pengurusan kotorannya misalkan harus dapat sebagai pupuk buat komoditas hortikultura yang diciptakan secara terintegrasi," katanya.

Program itu bakal menyertakan penopang kebutuhan mulai dengan pemerintahan pusat sampai pemda, kampung dan golongan swasta. BUMDes juga jadikan motor pendorong program Dusun Peternakan Terintegrasi.

Kemendes PDTT mematok dapat mengeluarkan program Dusun Peternakan Terintegrasi pada tahun akhir 2021. Nanti program itu tidak cuma dipraktekkan di tingkat dusun namun juga di substansi lain seperti Pondok Pesantren.

"Obyeknya buat warga penduduk dusun. Ide saya juga bukan sekedar buat dusun tetapi bisa pula diimplikasikan ke pesantren," tukasnya. Daging