Teknologi dan AnakAnak Kita

From Time of the World
Jump to: navigation, search

Dengan umumnya orang terhubung sepanjang waktu, saya sering bertanya-tanya apa efek teknologi pada anak-anak kita. Ada yang mengatakan teknologi adalah alat belajar yang membantu yang meracik anak-anak kita lebih narrar dan beberapa mengatakan tersebut tidak memiliki efek yang signifikan sama sekali. Namun, yang lain mengusulkan bahwa pemakaian teknologi mendorong isolasi sosial, meningkatkan masalah atensi, menarik kebiasaan tidak sehat, dan akhirnya mengubah budaya kindertagesstätte dan cara orang berinteraksi. Meskipun tidak datang hubungan sebab akibat antara pemakaian teknologi dan eksploitasi manusia, saya pikir beberapa korelasi cukup kuat tuk mendorong Anda membatasi sewaktu layar anak-anak Anda.

Apa televisi benar-benar berbahaya buat anak-anak? Tergantung pada pertunjukan serta durasi menonton, ahora. Pra peneliti telah mendapatkan bahwa paparan program-program bila dibandingkan pengeditan cepat dan adegan pemotongan yang berkedip sebagaiselaku, ala, menurut, \ realistis di layar dikaitkan dengan perkembangan pasal atensi pada anak-anak. Waktu rasio menjadi kewalahan melalui rangsangan yang berubah, itu berhenti memperhatikan satu sesuatu dan mulai zonasi. Terlampau tidak sedikit terpapar program-program hingar-bingar indonesia membuat otak bertambah tidak sedikit berlatih secara pasif menerima informasi tanpa memprosesnya selakuala, menurut, mendalam. Namun, \ keseluruhan program buruk. Anak-anak yg menonton program televisi yg berjalan lambat misalnya Sesame Street tidak kelihatannya mengembangkan masalah perhatian layaknya anak-anak yang menonton acara seolah-olah The Power Smoke Girls atau Johnny Neutron. Acara pendidikan berjalan lambat dengan lebih sedikit rangsangan di layar yang menyediakan anak-anak harapan untuk berlatih menghadiri informasi. Anak-anak kemudian dapat berlatih membuat koneksi antara pengetahuan baru kemudian masa setelah itu, memanipulasi berita dalam memori kerja, lalu pemecahan pasal. Secara meyakinkan, aturan efektif yang baugs adalah membatasi menonton televisi hingga satu jam - dua jam sehari, lalu awasi tatapan mata terpaku yang mengilap di wajah anak Kamu. Ini merupakan tanda yg pasti bahwa otaknya telah berhenti fokus dan sudah waktunya bagi mematikan tabung sehingga ia dapat semenjak berpikir, menciptakan, dan log in akal dari hal-hal juga (semua tindakan yang tumbuh daripada menenangkan otak).

Saat Anda betul-betul mematikan tabung, jangan kaget jika Awak memiliki lelehan di tangan Anda. Teknologi memiliki mutu adiktif hal ini karena secara konsisten mengaktifkan pelepasan neurotransmiter yang terkait bila dibandingkan kesenangan serta penghargaan. Nyata kasus kecanduan teknologi untuk anak-anak semuda empat 1 tahun. Baru-baru sekarang di Inggris, seorang gadis berusia empat tahun dimasukkan ke di dalam terapi rehabilitasi intensif bagi kecanduan iPad! Saya yakin Anda mengetahui betapa berharganya untuk masuk ke Twitter dan menengok bahwa pemberitahuan merah di dalam bagian atas layar, ataupun bahkan bertambah langsung lagi, betapa berhadiah bermain match di pecet Anda jaman Anda mengumpulkan lebih melimpah "prestasi. inch Saya bersalah secara obsesif memeriksa Twitter, email, kemudian blog saya sepanjang hari. Jawaban umum untuk masalah ini yaitu, "Semua perkara dalam total sedang. inches Walaupun ya setuju, moderasi mungkin pelik untuk dicapai karena mereka tidak mengenyam keterampilan buat disiplin diri dan sering mengambil zweig yang ringan jika bukan diarahkan dengan orang dewasa. Menurut suatu studi anyar oleh Chef Family Basis, anak-anak menghabiskan sekitar five jam menonton televisi serta film, several jam di dalam internet, just one 1/2 jam mengirim TXT di selular, dan 0.5 jam mendiskusi di selular setiap hari. Itu nyaris 75 jam penggunaan teknologi setiap minggu, dan ya yakin skor ini dimediasi oleh kontrol dan intervensi orangtua. Bayangkan berapa banyak teknologi dalam digunakan anak-anak ketika dibiarkan untuk pertahanan mereka sendiri! Dalam ayatbab, butir, perkara, poin, Huffington Blog post baru-baru sekarang, Dr. Lewis Rosen merangkumnya dengan baik, "... kita lihat berkaitan yang terjadi jika Kita tidak membatasi partisipasi hidup ini. Buah hati itu terus diperkuat di dalam e-dunia yang sangat bagus, dan tinggi lagi kehidupan biasa, layaknya bermain dgn mainan / menonton TELLY, pucat dibandingkan. " Trik Anda boleh membuat putra Anda memprediksi buku tua hitam serta putih dalam membosankan waktu mereka boleh menggunakan ipad device yang mencolok dan memberikan hadiah? Anak-anak rata-rata menghabiskan 38 waktu atau minim membaca seluruh hari. Apa Anda mencermati masalah prioritas di sini?

Dengan seringnya penggunaan teknologi, penting tuk dipahami apa penggunaan teknologi mendorong ataupun menghambat kebiasaan sehat. Internet Marketing bahwa di antara pengguna teknologi berat, setengahnya memperoleh nilai C atau lebih rendah di sekolah. Pemilik teknologi ringan lumayan jauh lebih teliti, hanya seperempat melalui mereka menerima nilai rendah. Datang banyak faktor dalam sanggup memediasi hubungan antara penggunaan teknologi dan harga yg buruk. Satu dapat dikurangi jam tidur. Afin de peneliti dari Departemen Kesehatan Keluarga dan Masyarakat divvt Universitas Maryland menemukan yakni anak-anak yang memiliki tiga / lebih perangkat teknologi di dalam kamar mereka tidur sekurang-kurangnya 45 menit lebih sedikit daripada rata-rata anak di dalam usia yang sama. Lain bisa menjadi masalah ketertarikan yang berkorelasi dengan seringnya penggunaan teknologi. Lebih dalam, multitasking, sementara dianggap keterampilan yang cemerlang untuk bergiat, terbukti menjadi penghalang bagi anak-anak. Tidak jarang melihat anak usia sekolah menggunakan laptop, ponsel, dan televisi sambil mencoba menyelesaikan tugas pekerjaan rumah. Jika kindertageseinrichtung melihat lebih dekat di dalam laptop, kita mungkin mencermati beberapa tab dibuka ke berbagai jejaring sosial lalu situs hiburan, dan hp itu sendiri adalah pecet mini akhir-akhir ini. Bila dibandingkan demikian, sambil melakukan melimpah tugas, anak-anak lalai tuk memberi perhatian penuh dalam studi mereka. Hal terkait menyebabkan kurangnya belajar hidup, kegagalan untuk mentransfer berita dari ingatan jangka pendek ke jangka panjang, yang pada akhirnya mengarah ke nilai yang lebih buruk di sekolah. Selain itu, hampir tidak mungkin buat adalah anak untuk terlibat ialah beberapa keterampilan pemrosesan info tingkat tinggi layaknya menyajikan kesimpulan dan meracik sambungan antara ide-ide ketika menjalankan banyak tugas. Kami kepingin anak-anak kami sebagai pemikir yang mendalam, pencipta, kemudian inovator, bukan reseptor berita pasif yang lain memuntahkan informasi tanpa benar-benar memikirkannya dengan baik. Dikarenakan tersebut, kita harus membatasi masuk ke beberapa perangkat kemudian juga membatasi durasi pemakaian.